Harau (September 2022)-Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota melalui bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan (PUP), melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB). Ibarat gayung bersambut Bimtek CPIB kali ini merupakan Bimtek Angkatan II. Tidak jauh berbeda dengan Bimtek CPIB Angkatan I, Bimtek kali ini juga menghadirkan peserta dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Bimbingan Teknis Angkatan II ini, dilaksanakan pada tanggal 28 September 2022 bertempat di Aula Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota yang dihadiri oleh beberapa Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) yang berasal dari 7 Kecamatan yakni Pokdakan Losbat Berjaya, Muda Karya, Mitra Perikanan, Setia Budi, Anugrah Aquatik, Gelugur, Lele Muda Berjaya, Pauah Saiyo, Pauah Kubang, Mekar, Berkah, Lokuang Saiyo, Tanjung Siture, Minapadi, Assalam Farm, Sabuak Lele, Kamboja, Sakinah, Lurah Saiyo.
Pada kesempatan itu, Mohd. Siswanto, S.Pi., M.Si membuka acara, dalam pembukaannya Siswanto menekankan pentingnya tiga unsur dalam memahami Bimtek, yaitu materi Bimtek (study literature), praktek lapangan (field trip) dan aplikasi sesungguhnya (evident approach). “Praktek lapangan akan dilaksanakan langsung ketika materi Bimtek telah berakhir” pungkasnya.
Selain itu, pemateri Bimtek kali ini terdiri dari 4 orang yang berasal dari Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota (Maria Andesti, S.Pi, Ade Jati Otorita, S.Tr.Pi, Ariful Fikri S.Pi dan Abdul Alif, S.Pi).
Maria Andesti selaku Fungsional Statistisi menuturkan bahwa dalam penyusunan CPIB, dokumen harus tertulis jelas dan dapat dimengerti dengan mudah oleh setiap orang yang memerlukannya. Tanpa adanya dokumen yang teratur dan rapi, penerapan CPIB tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak dapat dijamin konsistensinya. “Suksesnya Implementasi CPIB dapat dicapai dengan adanya budaya kerja mutu dalam unit pembenihan, serta komunikasi yang baik internal dan eksternal, paparnya”.
Dalam Kesempatan itu Ade Jati Otorita menyampaikan Cacing sutera (Tubifex sp) merupakan pakan alami (natural food) bagi larva ikan (juvenile) yang banyak digunakan oleh pelaku utama perikanan dikarenakan mudah dicerna oleh ikan. Selain itu gerakan aktif (behavior) dari cacing sutera dapat merangsang larva ikan untuk memakannya.
“Saat ini sebagian besar pasokan cacing sutera didapatkan dari hasil tangkapan di alam dengan kualitas yang tidak terjamin, bahkan dapat menjadi agen pembawa penyakit (carrier). Pada umumnya cacing sutera yang terdapat di alam merupakan salah satu indikator parameter kualitas air” pungkasnya.
Pada musim penghujan, saat kegiatan pembenihan banyak dilakukan, cacing sutera sulit didapatkan. Sehingga salah satu alternatif yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan budidaya (aquaculture)” (Ardana et al., 2018 ., Pardiansyah et al., 2014).
Disisi lain, dalam pemaparannya Ariful Fikri menjelaskan tentang Teknik pembenihan ikan mas, benih ikan mas yang unggul dalam kualitas dan kuantitas tidak lepas dari peranan kegiatan pembenihan. Kegiatan pembenihan ini ditujukan untuk mendapat benih secara kontinu yang memenuhi permintaan pasar, sehingga dapat menghasilkan keuntungan dari segi ekonomi.
“Tanpa pembenihan, subsistem yang lain tidak akan dapat berjalan karena kegiatan pendederan dan pembesaran sangat memerlukan benih yang merupakan produk dari kegiatan pembenihan. Proses pembesaran benih juga memerlukan penanganan yang baik agar benih ikan mas yang dihasilkan dapat tumbuh dengan optimal, sehingga dapat memenuhi standar penjualan”, paparnya.
Disisi lain, Abdul Alif mempersentasikan tentang Teknik Pembenihan Ikan lele. Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dilirik oleh masyarakat umum. Harga ekonomis dengan rasa enak dan nilai gizi yang tinggi membuat ikan ini banyak dilirik oleh masyarakat dari berbagai golongan. Selain harga dan rasanya, ikan ini juga memiliki kelebihan diantaranya pertumbuhan yang cepat dan mampu beradaptasi dengan mudah pada lingkungan yang kurang baik.
“Tinginya permintaan pasar terhadap ikan lele sehingga banyak pembudidaya yang melakukan usaha pembenihan ikan lele untuk menjamin ketersediaan dan kualitas benih. Ikan lele menjadi salah satu komoditi hasil perikanan yang sangat digemari masyarakat indonesia. Komoditi ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga jual”, ujarnya.
Di akhir Bimbingan Teknis, Sekretaris Dinas Perikanan, Ir. Masmariel didampingi Kepala Bidang PUP, Ira Mainaliza, S.Pi mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan seluruh unsur yang terlibat . “Hal ini merupakan upaya kami sebagai pemerintah dalam rangka manuver perikanan khususnya kepada Pokdakan, sehingga pelaku utama perikanan dapat memperluas ekspansi pengetahuannya dalam menggeluti budidaya ikan ”, jelasnya.
Lebih lanjut, Masmariel menyebutkan visi-misi Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu menyediakan 20 juta benih ikan/bulan, maka kelompok perikanan yang sudah ada sebetulnya sudah bisa mencapai angka tersebut mengingat Pokdakan yang terdaftar di Dinas Perikanan angka fluktiatifnya tinggi.
Dalam Kesempatan itu Masmariel mengajak Pokdakan untuk berusaha dalam menciptakan pembenihan ikan yang produktif demi keberlangsungan (sustainability) benih ikan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Ray S.St.Pi dan Tim PUP
Feedback