Harau, Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota - Pegawai Dinas Perikanan Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan (PPI) melaksanakan Monitoring Pemanfaatan Bantuan Mesin Pelet dari KKP TA 2017 dan Pengukuran Kualitas Air di Pokdakan Bawah Bukik dan Pokdakan Mekar Nagari Pilubang Kecamatan Harau (Selasa / 31/01/23).
Bantuan mesin pelet dihibahkan oleh DJPB KKP Tahun Anggaran 2017 kepada Pokdakan Bawah Bukik. Anggota Pokdakan Bawah Bukik sering menerima bahan baku untuk pembuatan pelet dari kelompok perikanan yang ada di Nagari Pilubang. Kelompok perikanan tersebut meminta bantuan kepada kelompok Bawah Bukik untuk membuatkan pelet. Dengan rendah hati, kelompok Bawah Bukik meminta anggota kelompok lain untuk datang dan melihat cara pembuatan pelet agar sama-sama bisa membuat pelet.
"Kalau ada kelompok di Pilubang yang ingin memanfaatkan mesin pelet, silahkan dimanfaatkan, yang penting beli minyaknya,", ujar Hengki, ketua Pokdakan Bawah Bukik.
Fungsional Pengelola Kesehatan Ikan, Afrincahyani menyampaikan bahwa, "Hasil pembuatan pelet dicatat dan didokumentasikan sebagai bahan laporan."
Mesin pelet yang dimanfaatkan oleh Pokdakan Mekar menghasilkan pelet yang dapat diberikan untuk pakan ikan mulai dari ukuran 5-7 cm. Pelet tersebut terbuat dari dedak, bungkil kelapa, tepung ikan, EM4, enzim trichodarma, tepung kanji dan beberapa bahan lainnya.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air di Pokdakan Bawah Bukik suhu dan Disolved Oxygen (DO) normal, sedangkan di Pokdakan Mekar suhu air kolam tergolong rendah untuk hidup ikan lele. Karena ikan lele menyukai suhu yang hangat berkisar antara 27-30?C.
Fungsional pengelola kesehatan ikan juga memberi contoh cara pembukuan yang baik untuk Pokdakan Mekar sehingga dapat diketahui jumlah pelet yang digunakan untuk setiap pertumbuhan ikan.
Feedback