Harau (Juli 2022) - Guna meningkatkan produktivitas pokmaswas (kelompok masyarakat pengawas) dalam rangka menjaga keberlanjutan (sustainability) jenis ikan mas (Cyprinus carpio) di Nagari Koto tuo, Bustami selaku Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat meninjau kawasan Pokmaswas Bonda kopau, Kecamatan Harau. Berdasarkan UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam bidang Budidaya, Kabupaten/Kota bertugas untuk melakukan pemberdayaan terhadap pembudidaya ikan kecil.
Dalam kunjungannya Bustami mengatakan bahwa jenis ikan mas selalu menjadi primadona masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota dan sekitanya. Ikan mas umumnya mudah dipelihara dan bersifat reotaksis positif (menyenangi arus). Ikan ini melimpah di saluran air (irigasi) persawahan Nagari Koto tuo.
Berdasarkan Riset yang dilakukan oleh BKIPM pada “bkipm.kkp.go.id” ikan mas termasuk salah satu Invasive Alien Species karena dapat meningkatkan kekeruhan dan kompetensi makanan dengan jenis ikan lain dalam suatu habitat. Dengan demikan Budidaya ikan mas Pokmaswas Bonda kopau tergolong produktif karena mengadopsi budidaya ikan air deras (running water system) satu species, jenis kolam parit.
“Kegiatan pokmaswas Bonda kopau berlangsung selama 3 bulan dengan melibatkan warga setempat. Panen dilakukan secara bersama-sama dengan menjaga sinergitas dan mufakat yang digawangi oleh tokoh masyarakat. Komitmen pokmaswas dalam mematuhi musim penangkapan, baik pada saat dibuka (open season) maupun pada saat ditutup (closed area) patut diacungi jempol,” ujar Bustami.
Di akhir tinjauan itu, Bustami berpesan bahwa pokmaswas hebat adalah yang bermanfaat bagi orang lain serta maju dengan perubahan.
Ray S.St.Pi dan Tim PUP.
Feedback